ini hanyalah kisah
aku pernah berjanji menulis ini untukmu tiga tahun yang lalu..
terbang mengepak mengitari hamparan rawa di sekitar danau, ditengah sunyinya hutan nun disana. bangau muda menyibak kabut pagi yang masih tebal mengendap di sela pepohonan hutan yang berdiri kokoh, menunggu mentari beranjak meninggi, meninggalkan malam penuh mimpi.
tersirat tanya menentukan tempat mengistirahatkan kepakan, diantara pilihan cabang pepohonan yang rimbun memenuhi rimba sekitar
keremangan pagi yang indah.. beberapa bangau masih terlihat enggan dengan harinya, diantaranya ada yang mulai memperhatikan sekeliling air dibawahnya, berharap hari naas ikan kecil adalah kemujurannya di awal pagi, dari arah hutan sekeliling gerak pepohonan tanpa hembusan angin, beberapa penghuninya berpindah kedahan lainnya berharap sebagai yang pertama menyaksikan indahnya cahaya pagi.
bangau muda terus mengepak diatas rimbunan pepohonan, cahaya lembut mentari yang mulai muncul memantulkan warna putih bulunya, indah.. sesaat dia mendekat kearah pepohonan di sekitaran rawa dan hinggap disana, ada jarak kosong antara tempat dia hinggap dan pohon lain disebelahnya, pohon saga.. dengan lirikan sepintas dia melihat.
sesaat dia terbang kembali, tapi tidak lama.. seperti ada keinginan untuk kembali dan entah kenapa.. kali ini dia perhatikan pohon saga itu lebih seksama dari pohan lain tempat dia hinggapi.. ada kesan lain darinya.
matahari mulai meninggi semua mahluk hutan melaukan hal sesuai nalurinya, begitupun sibangau muda..
pagi ini tampak sama dengan kemarin mekar teratai tetap menghiasi pagi seperti sebelumnya, begitu juga tanaman rawa lainnya, bangau muda beruntung pagi ini, saat membuka mata.. ikan kecil yang cantik menjadi menu sarapan pertama, kemudian dia meregangkan sayap mudanya dan terbang mengitari hutan sekeliling danau rawa, kali ini agak berbeda dengan kemarin.. ada yang membuatnya beralasan kuat untuk terbang dan itu alasan yang berbeda dari biasanya, pohon saga..
ada seperti kerinduan tak beralasan dan tidak bisa dijelaskan menghinggapi kalbu sederhana yang dimiliki si bangau muda. dia hinggap di pohon yang kemarin ia hinggapi.. mulai memperhatikan gemulai dedaunan kecil pohon saga yang bergerak oleh beberapa burung kecil dan hewan lain didahannya, mulai menghitung dan ternyata ada banyak yang bernaung disana.. ada hasrat ingin ikut merasakan cabang pohon saga, tapi..
siang ini agak sedikit berbeda, matahari tidak begitu terik seperti kemarin, bangau muda teringat pohon saganya dan iapun terbang sembari menikmati sepoian angin siang ini yang terasa teduh, ada bersit aneh tapi indah saat mendekati rimbunan pepohonan dekat pohon saga, itulah pohon sagaku betiknya dalam hati.
lama.. seharian hingga menjelang senja bangau muda bertengger dipohon dekat dengan pohon saga, tidak berkata-kata hanya ucapan-ucapan dalam batin penuh tanya dan berusaha mencari jawabannya sendiri yang tidak pernah pasti, tetapi yang pasti jelas berulang-ulang dalam benaknya.. andaikan kau adalah bangau..
lima pekan sudah waktu berlalu.. dan slama itu pula si bangau muda tidak melewatkan sedikitpun waktu tanpa mengunjugi si pohon saga, walau tetap sama tidak pernah sekalipun ia hinggap didahannya, kali ini agak berbeda, musim bermigrasi telah tiba.. dari beberapa hari yang lalu sudah banyak bangau lain yang memulai perjalanannya, dan pagi ini diapun harus pergi untuk segera memulai perjalannya dengan sisa rombongan bangau lainnya yang sudah tidak banyak.
hening.. slama ini tak pernah sekalipun bangau muda mengucapkan sesuatu.. pohon sagapun demikian, senyum maupun sapaan.. bangau muda ragu untuk mengawali ucapan yang telah lama dirangkai untuk dikatakan, karna slama ini tak pernah sekalipun dia melihat pohon saga berucap ataupun tersenyum kepada siapapun yang hinggap didahan pohonnya, dia hanya diam dan slalu begitu juga tidak memperlihatkan rasa enggan atas kehadiran mereka.
sesaat bangau muda terkesiap dari lamunannya, pohon saga tersenyum padanya.. senyuman itu indah.. indah skali untuk senyuman di usianya, dan itulah senyuman pertama yang ia lihat.. dan itu untuknya..
bangau muda terbang meninggalkan dahan dalam kecamuk rasa yang indah.. sesaat dia putuskan untuk kembali, menyakinkan bahwa senyum sipohon saga memang miliknya atau dia hanya berilusi..?
ia hinggap kembali sebelum rombongan bangau terakhir beranjak pergi.. dan senyuman itu.. pohon saga itu kembali tersenyum dan kali ini terlihat lebih indah dari sebelumnya seolah ada ucapan bersamanya.. pergilah tapi kembalilah.. (bersambung)
aku pernah berjanji menulis ini untukmu tiga tahun yang lalu..
terbang mengepak mengitari hamparan rawa di sekitar danau, ditengah sunyinya hutan nun disana. bangau muda menyibak kabut pagi yang masih tebal mengendap di sela pepohonan hutan yang berdiri kokoh, menunggu mentari beranjak meninggi, meninggalkan malam penuh mimpi.
tersirat tanya menentukan tempat mengistirahatkan kepakan, diantara pilihan cabang pepohonan yang rimbun memenuhi rimba sekitar
keremangan pagi yang indah.. beberapa bangau masih terlihat enggan dengan harinya, diantaranya ada yang mulai memperhatikan sekeliling air dibawahnya, berharap hari naas ikan kecil adalah kemujurannya di awal pagi, dari arah hutan sekeliling gerak pepohonan tanpa hembusan angin, beberapa penghuninya berpindah kedahan lainnya berharap sebagai yang pertama menyaksikan indahnya cahaya pagi.
bangau muda terus mengepak diatas rimbunan pepohonan, cahaya lembut mentari yang mulai muncul memantulkan warna putih bulunya, indah.. sesaat dia mendekat kearah pepohonan di sekitaran rawa dan hinggap disana, ada jarak kosong antara tempat dia hinggap dan pohon lain disebelahnya, pohon saga.. dengan lirikan sepintas dia melihat.
sesaat dia terbang kembali, tapi tidak lama.. seperti ada keinginan untuk kembali dan entah kenapa.. kali ini dia perhatikan pohon saga itu lebih seksama dari pohan lain tempat dia hinggapi.. ada kesan lain darinya.
matahari mulai meninggi semua mahluk hutan melaukan hal sesuai nalurinya, begitupun sibangau muda..
pagi ini tampak sama dengan kemarin mekar teratai tetap menghiasi pagi seperti sebelumnya, begitu juga tanaman rawa lainnya, bangau muda beruntung pagi ini, saat membuka mata.. ikan kecil yang cantik menjadi menu sarapan pertama, kemudian dia meregangkan sayap mudanya dan terbang mengitari hutan sekeliling danau rawa, kali ini agak berbeda dengan kemarin.. ada yang membuatnya beralasan kuat untuk terbang dan itu alasan yang berbeda dari biasanya, pohon saga..
ada seperti kerinduan tak beralasan dan tidak bisa dijelaskan menghinggapi kalbu sederhana yang dimiliki si bangau muda. dia hinggap di pohon yang kemarin ia hinggapi.. mulai memperhatikan gemulai dedaunan kecil pohon saga yang bergerak oleh beberapa burung kecil dan hewan lain didahannya, mulai menghitung dan ternyata ada banyak yang bernaung disana.. ada hasrat ingin ikut merasakan cabang pohon saga, tapi..
siang ini agak sedikit berbeda, matahari tidak begitu terik seperti kemarin, bangau muda teringat pohon saganya dan iapun terbang sembari menikmati sepoian angin siang ini yang terasa teduh, ada bersit aneh tapi indah saat mendekati rimbunan pepohonan dekat pohon saga, itulah pohon sagaku betiknya dalam hati.
lama.. seharian hingga menjelang senja bangau muda bertengger dipohon dekat dengan pohon saga, tidak berkata-kata hanya ucapan-ucapan dalam batin penuh tanya dan berusaha mencari jawabannya sendiri yang tidak pernah pasti, tetapi yang pasti jelas berulang-ulang dalam benaknya.. andaikan kau adalah bangau..
lima pekan sudah waktu berlalu.. dan slama itu pula si bangau muda tidak melewatkan sedikitpun waktu tanpa mengunjugi si pohon saga, walau tetap sama tidak pernah sekalipun ia hinggap didahannya, kali ini agak berbeda, musim bermigrasi telah tiba.. dari beberapa hari yang lalu sudah banyak bangau lain yang memulai perjalanannya, dan pagi ini diapun harus pergi untuk segera memulai perjalannya dengan sisa rombongan bangau lainnya yang sudah tidak banyak.
hening.. slama ini tak pernah sekalipun bangau muda mengucapkan sesuatu.. pohon sagapun demikian, senyum maupun sapaan.. bangau muda ragu untuk mengawali ucapan yang telah lama dirangkai untuk dikatakan, karna slama ini tak pernah sekalipun dia melihat pohon saga berucap ataupun tersenyum kepada siapapun yang hinggap didahan pohonnya, dia hanya diam dan slalu begitu juga tidak memperlihatkan rasa enggan atas kehadiran mereka.
sesaat bangau muda terkesiap dari lamunannya, pohon saga tersenyum padanya.. senyuman itu indah.. indah skali untuk senyuman di usianya, dan itulah senyuman pertama yang ia lihat.. dan itu untuknya..
ia hinggap kembali sebelum rombongan bangau terakhir beranjak pergi.. dan senyuman itu.. pohon saga itu kembali tersenyum dan kali ini terlihat lebih indah dari sebelumnya seolah ada ucapan bersamanya.. pergilah tapi kembalilah.. (bersambung)